Weekend Story: Rentetan Kontak Senjata TNI-Polri dan OPM Terjadi dalam Sepekan. (Foto: iNews.id).

JAKARTA, iNews.id - Rentetan peristiwa menegangkan dalam sepekan belakangan ini kembali terjadi di Tanah Papua. Personel TNI-Polri dengan Operasi Papua Merdeka (OPM) atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali terlibat kontak tembak. 

Dimulai pada Sabtu, 10 Mei 2025, TNI berhasil melumpuhkan salah satu tokoh kunci OPM, Nekison Enumbi alias Bumi Walo Enumbi, di Distrik Ilamburawi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. 

Operasi yang didasarkan pada informasi intelijen ini, menurut TNI, merupakan bentuk komitmen untuk menjaga keamanan dan melindungi masyarakat. Tewasnya tokoh yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) ini memicu reaksi dan potensi balas dendam dari kelompoknya.

Berselang empat hari, yakni Rabu, 14 Mei 2025, kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Satuan Tugas (Satgas) Habema TNI dikabarkan menembak mati 18 anggota OPM dalam operasi senyap. 

Infografis rentetan kontak senjata TNI-Polri dan OPM terjadi dalam sepekan.

Operasi yang berlangsung singkat namun mematikan ini berhasil mensterilkan dua wilayah dari keberadaan OPM yang selama ini kerap melakukan kekerasan terhadap warga sipil. 

Tragedi kembali terjadi pada Kamis petang, 15 Mei 2025, di Kampung Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Dua anggota Brimob Polda Papua yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2025 gugur setelah ditembak oleh OPM. 

Keduanya tewas saat menjalankan tugas pengamanan di wilayah yang memang dikenal rawan. Kehilangan dua personel kepolisian ini menjadi pukulan telak bagi upaya menjaga keamanan di Papua.

Seolah tak ingin ketinggalan, pada Jumat, 16 Mei 2025, baku tembak kembali pecah di Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Kali ini, dua anggota OPM tewas dalam operasi penangkapan yang dilakukan aparat gabungan. 

Keduanya diketahui merupakan DPO Polres Dogiyai terkait kasus pembunuhan seorang tenaga honorer. Tewasnya dua anggota OPM ini menunjukkan bahwa aparat terus melakukan pengejaran terhadap pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas berbagai tindakan kriminal di Papua.

Rentetan peristiwa dalam sepekan tersebut jelas menggambarkan betapa kompleks dan berbahayanya situasi di  Tanah Papua. Pertanyaan, kembali muncul kapan teror OPM akan berakhir di Tanah Papua? Korban telah banyak berjatuhan, masyarakat menunggu kepastian situasi keamanan benar-benar tercipta.

Tentu, negara memiliki kewajiban untuk melindungi segenap warga negara dan menjaga kedaulatan wilayahnya. Masyarakat Papua berhak hidup aman dan damai di tanah leluhurnya. 

Di sisi lain, aparat keamanan juga memiliki risiko besar dalam menjalankan tugasnya. Pemerintah pusat dan daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama serta perwakilan kelompok-kelompok di Papua perlu duduk bersama mencari solusi yang komprehensif dan berkeadilan.


Editor : Kurnia Illahi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network