Weekend Story: Rentetan Kontak Senjata TNI-Polri dan OPM Terjadi dalam Sepekan. (Foto: iNews.id).

OPM Unjuk Eksistensi

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, rentetan kontak senjata yang terjadi secara berdekatan di tanah Papua menandakan adanya eskalasi yang tidak kebetulan. 

Fenomena ini dinilai bisa dilihat sebagai respons langsung atas meningkatnya tekanan operasi keamanan oleh aparat, khususnya Satgas Damai Cartenz, di wilayah-wilayah yang selama ini dikenal sebagai basis pergerakan OPM. 

"Ketika ruang gerak mereka mulai terbatasi dan tokoh penting dalam jaringan mereka tertangkap atau tewas, respons balasan melalui serangan bersenjata menjadi pola yang kerap muncul," ujar Khairul Fahmi kepada iNews, Sabtu (17/5/2025).

Selain itu, kata dia kontak senjata yang intens dalam waktu singkat juga bisa menjadi indikasi adanya konsolidasi internal di tubuh OPM. Setelah sempat terpecah ke dalam berbagai faksi, beberapa kelompok tampak ingin menunjukkan bahwa mereka masih memiliki kekuatan tempur dan pengaruh untuk menjaga eksistensinya di hadapan masyarakat lokal maupun dalam rangka membangun narasi kepada simpatisan di luar negeri.

"Tak kalah penting, kita juga harus membaca konteks komunikasi dan propaganda. KKB (OPM) memahami betul nilai strategis dari membangun persepsi bahwa Papua adalah wilayah konflik. Oleh karena itu, serangkaian serangan dan perlawanan yang ditunjukkan juga dilakukan untuk mempertahankan citra tersebut," katanya.

Menurutnya, pemerintah dalam hal ini perlu tetap mengedepankan ketegasan, namun juga tidak boleh abai terhadap potensi dampak sipil dan perang persepsi yang terus dimainkan. 

"Pendekatan keamanan perlu disertai narasi publik yang kuat, perlindungan maksimal bagi warga sipil serta penguatan peran tokoh lokal dalam mencegah masyarakat makin terseret dan menjadi korban dalam konflik," ucapnya.

OPM Jadikan Warga Sipil Tameng Hidup 

Pengamat politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting mengatakan, pola yang dilakukan OPM selalu memanipulasi menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup.

Selain itu, kata dia OPM gencar menyebarkan informasi yang menakut-nakuti masyarakat. Pola yang dilakukan OPM ini dinilai menyulitkan aparat untuk menumpas habis kelompok tersebut.

"Tidak mudah melawan tentara OPM karena menyatu dengan rakyat biasa, namun menggunakan senjata api," kata Selamat Ginting.


Editor : Kurnia Illahi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network