ABEPURA, iNews.id – Bentrok antara mahasiswa dan aparat gabungan TNI-Polri pascapembubaran posko induk mahasiswa eksodus di Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) di Jayapura, Papua, menelan korban jiwa, Senin (23/9/2019). Dinas Kesehatan (Dinkes) menyebutkan ada empat korban yang tewas dalam insiden tersebut.
Kerusuhan pecah setelah aparat gabungan TNI-Polri berhasil bernegosiasi dengan masa pendemo di dalam Kampus Uncen Abepura. Massa berhasil dikembalikan ke Expo Waena menggunakan kendaraan truk dan bus.
Demo Mahasiswa Papua di Waena Jayapura, 1 Prajurit TNI Gugur Dibacok Massa
Namun, aksi damai tersebut harus tercoreng oleh aksi oknum provokator yang malah melakukan penikaman terhadap seorang anggota TNI Yonif 751 Raider yang saat itu sedang makan.
Aksi brutal ini sontak membuat reaksi aparat yang memang telah bersiaga saat aksi berlangsung. Akibat aksi penikaman terhadap korban yang belum diketahui identitasnya ini, korban meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Papua.
Kerusuhan Pecah di Wamena Papua, Massa Pelajar Bakar Rumah dan Kantor Pemerintah
Pantauan iNews, aparat Brimob dan TNI memenuhi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua. Pangdam Cenderawasih dan Kapolda Papua telah melibat langsung kondisi para korban.
Kepala Dinkes Provinsi Papua Dokter Aloysius Giyai yang sedang berada di Rumah Sakit Bhayangkara untuk berkoordinasi dengan tim medis mengaku seluruh korban telah ditangani, termasuk empat orang yang meninggal dunia.
“Empat korban itu, satu anggota TNI dan tiga warga sipil. Kami langsung tanggap darurat, kami evakuasi langsung ke rumah sakit, pertama Rumah Sakit Bhayangkara. Pada intinya semua rumah sakit siap menangani,” kata Aloysius Giyai.
Aloysius mengatakan, Dinas Kesehatan akan terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk penanganan korban yang tewas dan luka-luka dalam bentrokan itu.
“Kami sudah koordinasi dengan rumah sakit untuk penanganan korban yang meninggal dan luka-luka. Proses identifikasi juga sedang berlangsung,” kata Aloysius.
Editor: Maria Christina