50 Persen Pasien Positif Covid-19 di Papua Barat Tanpa Gejala, 2 Orang Sembuh

MANOKWARI, iNews.id - Lebih dari 50 persen pasien positif virus corona (Covid-19) di Provinsi Papua Barat tidak mengalami gejala, sehingga potensi kesembuhan mereka sangat besar.
Saat ini, jumlah orang terpapar COVID-19 di Papua Barat mencapai 70 orang. Mereka tersebar di tujuh daerah yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Raja Ampat, Teluk Bintuni, Manokwari, Manokwari Selatan serta Fakfak.
Juru Bicara Pemprov Papua Barat pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Arnoldus Tiniap mengatakan, jumlah pasien positif dari kelompok orang tanpa gejala (OTG) di provinsi tersebut cukup banyak.
Menurut Tiniap, pasien positif dari kelompok OTG jumlahnya lebih dari 50 persen. Rata-rata mereka memiliki riwayat kontak dekat dengan pasien positif sebelumnya.
"Berdasarkan pemeriksaan swab pasien dari OTG ini menunjukan hasil positif. Secara fisik rata-rata tidak menunjukan keluhan atau gejala sama sekali. Dengan kondisi prosentase kesembuhan mereka lebih besar," ucap Arnoldus.
Dia bersyukur, sudah ada dua pasien positif di Papua Barat yang berhasil sembuh. Dia berharap, mereka bisa memotivasi pasien lain yang saat ini masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun di Faskes Karantina.
"Pasien sembuh di Manokwari berasal dari kelompok OTG. Terbukti dia bisa sembuh, karena sejak awal kondisi kesehatanya baik, tidak mengalami gejala dan prognosisnya bagus," katanya.
Arnoldus mengungkapkan, penanganan COVID-19 di Papua Barat masih terkendala masalah akses pengiriman spesimen/sampel swab. Mengingat seluruh sampel harus dikirim ke luar seperti ke Makassar, Jayapura dan Jakarta.
Jika hasil pemeriksaan swab diketahui lebih cepat, Ia yakin penanganan pasien COVID-19 di daerah tersebut juga bisa berlangsung lebih cepat.
"Contoh seperti pasein yang sembuh di Manokwari kemarin. Dia menjalani perawatan di Faskes karantina rumah sakit provinsi selama 24 hari. Kalau tidak ada kendala masalah akses pengiriman swab tentu akan lebih cepat dia keluar rumah sakit," ujarnya.
Editor: Kastolani Marzuki