get app
inews
Aa Text
Read Next : Info BMKG Gempa Terkini Guncang Malang, Cek Magnitudo dan Pusatnya

Analisis BMKG Penyebab Gempa Sarmi M6,6, Dipicu Aktivitas Sesar Anjak Mamberamo

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:29:00 WIT
Analisis BMKG Penyebab Gempa Sarmi M6,6, Dipicu Aktivitas Sesar Anjak Mamberamo
BMKG mengungkap gempa M6,6 yang mengguncang Sarmi, Papua, dipicu aktivitas Sesar Anjak Mamberamo dengan mekanisme pergerakan naik. (Foto: BMKG)

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 yang mengguncang wilayah Kabupaten Sarmi, Papua, pada Kamis (16/10/2025) pukul 12.48 WIB. Hasil analisis menunjukkan sumber gempa berasal dari aktivitas Sesar Anjak Mamberamo.

Gempa ini kemudian diperbarui oleh BMKG menjadi M6,4 setelah dilakukan pemutakhiran data. Episenter gempa terletak di darat, sekitar 42 kilometer tenggara Sarmi, dengan kedalaman 16 kilometer di bawah permukaan tanah.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, gempa Sarmi termasuk jenis gempa dangkal yang diakibatkan aktivitas sesar aktif di wilayah utara Papua.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Anjak Mamberamo,” ujar Daryono, Kamis (16/10/2025).

Dari hasil mekanisme sumber, gempa memiliki pola pergerakan naik (thrust fault), yang umum terjadi pada zona patahan anjak di kawasan Papua bagian utara.

BMKG juga mencatat, guncangan paling kuat dirasakan di wilayah Sarmi dengan skala intensitas V MMI, artinya getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk dan banyak orang terbangun dari tidur.

Di Jayapura, gempa dirasakan pada skala III MMI, terasa nyata di dalam rumah seperti getaran truk besar melintas. Sementara di Wamena, getaran tercatat dengan intensitas II MMI, dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda gantung bergoyang.

Meski getarannya kuat, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono.

Hingga pukul 13.12 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Tim masih terus melakukan pemantauan lanjutan di sekitar episenter untuk memastikan kondisi seismik wilayah tersebut tetap terkendali.

BMKG juga tengah memantau kemungkinan deformasi lanjutan di sekitar Sesar Mamberamo yang bisa memicu aktivitas gempa berikutnya.

Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dia juga meminta warga agar tidak berada dekat bangunan yang retak atau berpotensi roboh akibat guncangan.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut