Gubernur Papua Minta Maaf dan Sampaikan Belasungkawa kepada Korban Kerusuhan Wamena

JAYAPURA, iNews.id – Kerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, menimbulkan banyak korban dan membuat ribuan warga mengungsi. Atas insiden itu, Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan permohonan maaf.

Lukas Enembe menyampaikan permintaan maafnya bagi seluruh warga dari berbagai suku yang menjadi korban dan harus mengungsi dari Wamena, baik dari Minangkabau, Makassar, Bugis, Toraja, Minahasa, Jawa, Madura, Sunda, Maluku, Nusa Tenggara, dan lainnya.

Baca Juga

31 Orang Tewas, Ini Nama-Nama Korban Kerusuhan di Wamena yang Berhasil Diidentifikasi

“Permohonan maaf dan rasa belasungkawa sebesar-besarnya bagi masyarakat yang menjadi korban kerusuhan di Wamena pada tanggal 23 September 2019,” kata Lukas dalam suratnya, Senin (30/9/2019).

Lukas mengatakan, pemerintah daerah dan TNI-Polri menjamin keamanan dan kenyamanan warga negara RI, di mana saja mereka berada, termasuk di Wamena. Pemerintah daerah siap melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi aset-aset milik pemerintah daerah yang rusak akibat kerusuhan di Wamena.

Baca Juga

Demo Rusuh di Wamena dan Jayapura, Ini Respons Gubernur Papua

“Termasuk toko dan kios masyararakat yang rusak dan terbakar,” katanya.

Saat ini, hal paling mendesak untuk mengevakuasi korban kerusuhan baik yang meninggal maupun yang luka-luka. Kemudian, menyediakan makan dan minum serta kebutuhan hidup mendesak lainnya bagi masyarat yang mengungsi di Kodim dan Polres serta gereja dan masjid.

Diketahui, TNI telah mengangkut 3.100 warga yang berdomisili di Wamena untuk mengungsi sementara ke Jayapura. Evakuasi dilakukan untuk menjaga keamanan masyarakat di tengah memanasnya konflik di Wamena.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, para pengungsi diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI. Selain itu, pesawat tersebut mengangkut kebutuhan logistik untuk warga Wamena.

"Sampai kini pesawat Hercules terus laksanakan operasi pengungsian," ujar Hadi di Skadron Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019).

Editor: Maria Christina