JAYAPURA, iNews.id - Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem mengecam aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap dua guru di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Theo meminta tim gabungan menginvestigasi mendalam dari berbagai pihak untuk mengungkap kasus itu. KKB atau OPM kata Theo harus tahu bahwa guru adalah aset pendidikan bagi anak-anak Papua.
Rumah Guru Korban Penembakan di Beoga Sempat Dikepung KKB
"Perlu ada tim gabungan yang melibatkan dari perbagai pihak untuk melakukan Investigasi mendalam terhadap penembakan dua guru yang merupakan sebagai pengajar,” kata Theo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/4/2021).
Tim gabungan yang dimaksud Theo yakni dibentuk indefpnden dan profesional melibatkan pihak gereja, LSM, Komnas HAM, termasuk pemerhati HAM. Sehingga kerja juga dapat terukur dan profesional.
Pascapenembakan Guru SD di Puncak Papua, Tenaga Pendidik Lain Khawatir Soal Keamanan
Theo menegaskan penyesalannya atas kasus pembunuhan dua g guru yakni Oktovianus Rayo dan Stevanus Rendeng oleh KKB. Kedua guru tersebut adalah masyarakat sipil dan tidak tahu masalah.
"Saya sebagai pembela HAM sangat menyesal tindakan brutal yang diduga dilakukan oleh OPM (KKB), yang mengorbakan kedua guru, yang sama sekali tidak tau masalah apa-apa. Aapa untungnya menembak warga masyarakat sipil yang nota benenya tidak tahu masalah,"ucapnya.
Selidiki Kasus Penembakan Guru SD, TNI-Polri Petakan Kekuatan KKB di Puncak Papua
Menurut Theo, OPM harus juga memahami bahwa guru datang ke Papua utamanya di wilayah pedalaman untuk membangun sumber daya manusia di tanah Papua, jangan juga dituding mata-mata.
"Kok mereka ditembak ? Menurut saya adanya guru maka kita bisa menjadi pintar dan menjadi orang-orang hebat di tanah ini, untuk membangun Papua,” katanya.
Kronologi Penembakan Guru SD di Puncak Papua, Berawal saat KKB Datangi Rumah Korban
Editor: Kastolani Marzuki