Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor Belum Jelas, Komunikasi Terputus
JAKARTA, iNews.id – Nasib tujuh pekerja tambang PT Freeport Indonesia yang tertimbun longsor hingga kini masih belum ada kepastian. Komunikasi terakhir dengan para pekerja terputus sejak 2 hari lalu sehingga menyulitkan tim dalam proses evakuasi.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto yang berkomunikasi dengan Direktur Utama PT Freeport Tony Wenas untuk memastikan kondisi terkini.
“Saya kurang lebih seperempat jam lalu telepon langsung dengan Dirut Freeport, Pak Tony Wenas ya, menyampaikan memang itulah yang terjadi, belum ditemukan titik terang, di mana titik persisnya ketujuh pekerja tadi yang terjebak,” ujar Sugeng, Selasa (16/9/2025).
Dia menambahkan, meski sempat ada komunikasi melalui HT pada 3–4 hari pertama pascalongsor, kini kontak dengan pekerja benar-benar terhenti.
“Berapa hari setelah kejadian masih bisa berkomunikasi dengan HT, tetapi karena baterainya habis dan sebagainya, maka komunikasi dalam 2 hari terakhir ini terputus,” katanya.
Meski begitu, Freeport terus melakukan pencarian. Salah satu langkah yang dilakukan yakni menginjeksi oksigen ke rongga-rongga reruntuhan.
“Karena fungsi oksigen sangat strategis dalam pertambangan bawah tanah ini, maka terus-menerus diinjeksikan oksigen di titik-titik yang kemungkinan ada ruang atau rongga,” ucapnya.
Dalam penangananan kejadian ini, tim Emergency Response Group (ERG) PT Freeport juga dikerahkan secara penuh untuk mengupayakan evakuasi segera. Fasilitas serta logistik terus dipersiapkan agar jika korban ditemukan, penanganan medis dapat dilakukan dengan cepat.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan operasional tambang PT Freeport Indonesia dihentikan sementara. Hal itu dilakukan agar seluruh sumber daya difokuskan pada penanganan bencana.
“Sekarang berhenti sementara. Semua fasilitas personel, semua lagi fokus bagaimana menangani bencana yang ada di sana,” kata Bahlil.
Longsor diketahui terjadi pada Senin (8/9/2025) pukul 22.00 WIT di tambang bawah tanah GBC. Aliran material basah dalam jumlah besar masuk ke dalam area tambang dan menutup akses evakuasi bagi tujuh pekerja.
Editor: Donald Karouw