Pilot Susi Air Disandera KKB 1,5 Bulan, Lenis Kogoya Janji Upayakan Pembebasan

JAKARTA, iNews.id - Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua Lenis Kogoya berjanji akan turun tangan melakukan pendekatan untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Pilot asal Selandia Baru ini telah 1,5 bulan disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Kita datang dengan pendekatan hati. Pendekatan ini ada beberapa konsep. Konsep pertama, kami lembaga adat harus turun tangan, kami marga Kogoya turun tangan supaya kami ajak janganlah pembunuhan, tidak baik," ujar Lenis yang juga Staf Ahli Kantor Staf Presiden Bidang Politik dan Keamanan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Lenis mengatakan, dia akan menyerukan kepada Egianus untuk segera menghentikan kekerasan. Pemerintah pusat kata Lenis, sudah mengupayakan kesejahteraan dan pembangunan di Papua.
Salah satu upaya itu dengan pembentukan empat provinsi baru di Papua, yaitu Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Menurut Lenis, lebih baik Egianus dan kelompoknya segera bergabung dan bekerja sama dengan pemerintah dalam menciptakan kemajuan dan kesejahteraan di Papua.
"Lebih baik Egianus dan masyarakat Papua tidak usah membunuh. Mari kita bangun karena sudah dikasih provinsi. Dari satu provinsi, dua provinsi, sekarang enam provinsi. Ngapain kita berantem bunuh orang terus? Kami lembaga adat akan kejar mereka," katanya.
Saat ini langkah terdekat untuk membebaskan pilot Susi Air dengan pendekatan persuasif. Dia berjanji akan berupaya sekeras mungkin agar Philip dapat segera bebas.
"Kami tanggung jawab koordinasi dengan masyarakat, harus lepas. Masuk semua, kita bangun semua karena sudah dikasih provinsi," ucapnya.
Diketahui, Kapten Philip, pilot asal Selandia Baru disandera KKB sejak 7 Februari 2023. Pesawat jenis Pilatus Porter milik Maskapai Susi Air juga dibakar saat mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Editor: Donald Karouw