get app
inews
Aa Text
Read Next : Identitas Pekerja Proyek Jalan di Intan Jaya Tewas Ditembak KKB, Dievakuasi ke RSUD Sugapa

Tolak Dialog, OPM Klaim Bertanggung Jawab Atas Penembakan Prajurit TNI

Senin, 15 Februari 2021 - 23:02:00 WIT
Tolak Dialog, OPM Klaim Bertanggung Jawab Atas Penembakan Prajurit TNI
Prajurit TNI AD mendapat perawatan intensif setelah ditembak OPM Papua. (Foto: iNews/Chanry Andrew )

JAYAPURA, iNews.id – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku bertanggung jawab atas penembakan yang menyebabkan prajurit TNI AD Yonif 400/Banteng Raiders Prada Ginanjar gugur dalam baku tembak, Senin (15/2/2021). Meski demikian, TPNB-OPM menolak untuk berdialog dengan pemerintah Indonesia.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sembom mengaku bertanggung jawab atas kejadian penembakan yang menyebabkan satu anggota TNI AD gugur. Penembakan terhadap personel TNI tersebut dipimpin langsung oleh Komandan KOMPI, yaitu O Kogeya.

"Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM telah terima laporan konfirmasi bahwa benar, dan TPNPB KODAP VIII Intan Jaya di bawah piminan Sabinus Waker bertanggung jawab. Penyerang ini dipimpin langsung oleh Komandan Kompi, yaitu Ondius. Kogeya," tuturnya dalam wawancara per telepon internasional, Senin (15/2/2021) malam. 

Sebby memastikan, eskalasi pertempuran yang terjadi antara pihaknya dengan TNI akan terus meningkat. Dia pun meminta pemerintah Indonesia agar mau berunding guna mencari jalan keluar.

"TPNPB sampaikan kepada Pemerintah Republik Indonesia, perang pembebasan nasional yang dilakukan oleh Pasukan TPNPB tidak akan berhenti. Ini semua akan terus kami lakukan. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia bersedia duduk di meja perundingan bersama Pimpinan TPNPB dan semua elemen perjuangan guna mencari solusi," katanya.

Saat ditanya adanya tawaran dialog khusus dalam kerangka damai dengan Pemerintah Indonesia. Sebby menegaskan, OPM menolak melakukan dialog khusus dengan pihak pemerintah Indonesia. 

"Kami tidak mau dan tidak minta dialog khusus dengan pemerintah Indonesia. Kami minta perundingan Internasional di bawah mediasi PBB. Sekali lagi. pertemuan segitiga dengan mediasi yang dilakukan oleh PBB. Itulah yang kami mau. Kalau tidak ada itu, kami tetap melakukan perlawanan dengan Indonesia,” katanya. 

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut