Usulan Cawagub Jadi Polemik, Ketua DPR Papua: Bisa Kosong sampai Akhir Masa Jabatan

JAYAPURA, iNews.id - Ketua DPR Papua, Johny Banua Rouw, menyayangkan polemik dalam koalisi partai politik pendukung Lukas Enembe dalam pemilihan nama calon wakil gubernur. Bila tak ada kesepakatan, posisi tersebut bisa kosong sampai akhir masa jabatan.
"Selama kata sepakat itu belum ada, proses pengisian jabatan Wagub ini akan terus menimbulkan polemik, bahkan bisa saja akan kosong hingga akhir periode masa jabatan," kata Johny Banua di Kota Jayapura, Senin (23/8/2021).
Hasil rapat pada 18 Agustus lalu, belum ada titik temu terkait penentuan nama cawagub. Dari sembilan partai, empat di antaranya tak setuju dengan pilihan Lukas Enembe.
Johny berpendapat, penentuan dua nama oleh koalisi haruslah berdasarkan kesepakatan bersama, yang dilakukan sesuai mekanisme. Proses pemilihan kandidat masih panjang, tak hanya atas persetujuan DPD atau DPW, lalu sudah dianggap final, tapi sampai ke DPP parpol.
"Perlu ingat setiap parpol punya AD/ARTnya, bahwa penentuan calon harus kepala daerah harus berdasarkan SK atau Rekomendasi DPP," ujarnya.
Hal inilah yang menurut Johny menjadi alasan beberapa parpol menolak dua nama calon pilihan Gubernur Lukas Enembe. Sebab sebagian beranggapan tidak bisa mendahului perintah dari DPP parpol.
Terkait adanya desakan dari masyarakat, dia meminta parpol bisa memberikan pemahaman ke publik, Jangan malu mengatakan, tahapan pengisian calon ini masih panjang, masih ada mekanisme yang harus dilakukan bahkan tahapan yang belum tuntas.
"Tak perlu menciptakan sesuatu yang akhirnya menggiring opini masyarakat untuk mendukung bakal calon, yang prosesnya tidak sesuai mekanisme," ujarnya.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal