get app
inews
Aa Text
Read Next : Bertemu Mahfud MD, Ketum DPN Pemuda Adat Papua Minta Pemerintah Percepat Pemekaran

Warga Papua Diminta Tak Terprovokasi Isu Hari Melanesia Barat 14 Desember

Jumat, 11 Desember 2020 - 21:24:00 WIT
Warga Papua Diminta Tak Terprovokasi Isu Hari Melanesia Barat 14 Desember
Tokoh Pemuda Papua meminta warga di lima wilayah adat untuk tidak termakan isu Hari Melanesia Barat 14 Desember 2020. (Foto: ist)

JAYAPURA, iNews.id – Tokoh pemuda di Papua meminta warga di lima wilayah adat untuk tidak terprovokasi dengan isu Hari Melanesia Barat pada 14 Desember 2020 mendatang. Mereka menilai isu itu sengaja diembuskan kelompok tertentununtuk memperkeruh suasana damai di Tanah Papua.

"Khususnya masyarakat Papua yang berada di lima wilayah adat di Papua untuk tidak terprovokasi akan Hari lahir Melanisea Barat. Itu hanya diciptakan oleh kelompok tertentu untuk memperkeruh suasana damai di Papua,"kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Pemuda Adat Papua (DPN - PAP) Yan Christian Arebo Yan, Jumat (11/13/2020).

Dia mengatakan, Bulan Desember yang merupakan momen suci bagi umat Nasrani untuk menyambut Natal 2020 harus dimanfaatkan untuk terus menjaga perdamaian.

"Mati kita jaga kedamaian dan suasana kondusif Papua di bulan suci ini, tidak usah terpancing dengan isu provokativ yang justru memperkeruh suasana damai," katanya.

Ketua DPD Pemuda Mandala Trikora (PMT)  Provinsi Papua Ali Kabiay meminta kelompok yang ingin menyuarakan hari kemerdekaan Papua agar berhenti untuk memprovokasi masyarakat Papua.

"Jangan provokasi rakyat Papua dengan isu Papua Merdeka lagi, biarkan rakyat Papua berkarya dan mengembangkan diri. Hasutan yang dijanjikan hanya akan membuat masyarakat Papua selalu tertinggal karena diberi harapan yang tidak mungkin terwujud," katanya.

Adanya isu tanggal 14 Desember akan dilaksanakan kegiatan sebagai Hari Kemerdekaan Melanesia  Barat, kata Ali, adalah warisan yang diturunkan Dr Thomas Wanggai yang sekarang diteruskan oleh Dr Septian Paiki.

"Uma waktu itu beliau ( Dr Thomas Wanggai ) berjuang bukan untuk membentuk suatu negara tetapi untuk membuat pemerintah pusat di era tersebut untuk lebih memperhatikan Papua ( Irian Jaya ) waktu itu agar pemerintah pusat bisa lebih memperhatikan daerah Papua dan tidak terkesan sentralistik,” paparnya. 

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut