Pemekaran wilayah Papua tidak akan berdampak buruk bagi masyarakat Papua dan tidak serta merta menimbulkan wacana disintegarasi. (Ilustrasi/SINDOnews)

Menurutnya adanya DOB akan mempercepat kemajuan suatu daerah, sehingga tidak terpusat hanya di Kota dan Kabupaten Jayapura saja. Selain itu juga akan membuka lowongan pekerjaan yang sangat banyak, sehingga para mahasiswa yang sudah selesai study dapat bekerja dan membangun daerahnya sendiri.

"Dengan DOB seperti wilayah selatan maka orang selatan sendiri dapat memajukan parameter pembangunan mereka sendiri. Lalu terbukanya lapangan pekerjaan, peluang terbuka kepada semuanya, jadi itu akan semakin menawarkan adanya pembangunan," katanya.

Dosen Universitas Cendrawasih Prof Dr Melkias Hetharia, menyebut jika Otsus menekankan pada asas afirmasi, sehingga berbeda dengan daerah lain. Namun pertanyaannya apakah afirmasi itu berlaku selamanya.

"Orang Papua harusnya bisa bersaing, Otsus harus ada masa berlakunya, jangan seterusnya, nanti kita bisa terbuai dan tidak mampu bersaing," ucapnya.

APBD Provinsi Papua Rp14 triliun, dana Otsus sekitar Rp8 triliun, dana DPA hanya Rp6 Triliun, kenyataanya di kabupaten kota hanya sekita Rp300-Rp600 miliar saja dana yang diterima.

Melkias mengatakan, DOB banyak mendatangkan nilai positif daripada negatif. Berbagai keraguan akan permasalahan yang timbul dapat diatasi dengan regulasi.

"Saya ingin simpulkan, bahwa sebenarnya DOB mendatangkan kebaikan, sisi positifnya lebih banyak," ucapnya.

Hal senada disampaikan Dosen Universitas Sains dan Teknologi Jayapura Isak H A Rumbarar. Dia menilai pemekaran di Papua sebenarnya luar biasa.

"Pemekaran ini sebenarnya hal yang luar biasa, kita harus memikirkan konsep dasar, seperti di Pancasila semua mudah diwujudkan," katanya.


Editor : Nani Suherni

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network