Suasana saat terjadinya aksi massa memicu kerusuhan di Wamena gegara hoaks penculikan anak. (Foto : Antara)

JAKARTA, iNews.id - Kerusuhan Wamena menewaskan 12 orang akibat hoaks penculikan anak. Peristiwa ini terjadi di Sinakma, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyakini peristiwa yang terjadi  murni akibat sebaran hoaks atau berita bohong. 

"Saudara, penting ini bersatu untuk Indonesia. Karena sekarang ini kebersatuan kita itu di sana-sini masih sering terancam, terutama oleh hoaks. Itu yang terjadi tiga hari lalu di Papua itu, itu kan hoaks saja itu," ujar Mahfud dalam acara 'Cangkrukan Menko Polhukam-Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju' di Surabaya yang disiarkan langsung melalui YouTube Kemenko Polhukam dikutip Selasa (28/2/2023).

Mahfud bercerita, kronologi kejadian sebelum kericuhan. Awalnya ada dua orang menggunakan mobil dan melihat anak kecil di pinggir jalan. Mereka pikir ada itu tersesat sehingga menawarkan tumpangan untuk mengantarkannya. 

"Ada orang lewat, bawa mobil, terus ada anak kecil di pinggir jalan. Dikira anak kesasar, mau diajak ditolong. Nak-nak ayo gabung ke sini, kamu mau ke mana, mau diantar. Anak itu lari," katanya.

Niat baik itulah yang menjadi awal petaka. Karena ada hoaks yang menyebut mereka akan menculik anak tersebut. Maka, kata Mahfud, warga pun mengepung dua orang tersebut dan terjadilah kerusuhan. 


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network