Sementara itu Dandrem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan, mengaku saat ini warga sipil yang masih berada di Kiwirok tercatat 17 orang, setelah beberapa orang dievakuasi.
"Salah satu guru yang dievakuasi adalah ibu guru Purba yang bertugas sejak 1999 lalu di Kiwirok, dan beliau menyatakan tidak ingin kembali mengajar di wilayah itu," ujarnya.
Penyerangan KKB di Kiwirok menyebabkan lima tenaga kesehatan luka-luka dan satu orang meninggal dunia. Empat korban luka-luka ini di antaranya masih dirawat di RS Marthen Indey.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait