“Kejadian ini memicu partisipasi lebih banyak warga hingga massa bertambah menjadi sekitar 150 orang,” ucapnya.
Menurutnya, upaya negosiasi telah dilakukan oleh personel keamanan di bawah pimpinan Kasat Samapta Ipda Abu Bakar, didukung oleh TNI dan Brimob Gegana BKO Kabupaten Tolikara.
“Negosiasi tak diindahkan dan massa menolak membuka palang jalan dengan menghadapi personel keamanan secara anarkis. Upaya peringatan dengan tembakan ke udara diabaikan, dan dalam kekacauan itu, Bripda Muhammad Sultan terkena anak panah di bagian paha kanan,” katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait