Permintaannya disetujui Try Sutrisno. Mantan Komandan Kopassus itu juga mengenang kepedihannya saat prosesi pergantian baret di Kariango. Banyak prajurit Kopassus yang menangis karena tak lagi memakai baret merah kebanggaannya.
"Banyak yang menangis. Luar biasa. Saya bilang, baret itu nggak masalah, yang penting ada di sini (menunjuk dada). Bagaimana semangat jiwa kita di situ, kita semangat, kita Kopassus. Selalu saya semangati mereka. Saya buat jargon-jargon, kokoh seperti batu karang, misalnya," kata Tarub.
Tarub yang menjadi Komandan Brigif Linud 3/Kostrad saat itu juga terus menggali semangat dan membangun kebanggaan anak buahnya yang tak lagi menjadi personel Kopassus. Salah satunya melalui sarana olahraga sepak bola dan voli. Dia ingin membuat anak buahnya tetap gembira dengan menyalurkan energi pada hal-hal positif.
"Pokoknya kamu latihan, kalahkan mereka. Itu perintah saya. Jadi itu jadi motivasi, semangat mereka. Pokoknya saya buat gembira aja semua. Satu nasib, sepenanggungan," kata Tarub.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait