Saat ini, Polda Papua juga masih mencari pemesan senpi yang diketahui berinisial SK. Hingga kini SK belum ditemukan, sehingga penyidik belum bisa meminta keterangan dari yang bersangkutan.
Kapolda Papua mengakui, anggota di lapangan sudah lama memonitor adanya kasus jual beli senjata api ke kelompok kriminal bersenjata (KKB). Ini mengingat saat ini aksi kelompok bersenjata khususnya di wilayah Intan Jaya semakin meningkat hingga menimbulkan korban jiwa baik warga sipil maupun aparat keamanan.
Kasus ini terungkap setelah ada informasi masuknya dua pucuk senpi jenis MI16 dan M4 yang masuk melalui Timika ke Nabire. Polisi melakukan pendalamanan dan akhirnya membongkar kasus jual beli senpi melibatkan Bripka MJH, sesaat setibanya di Nabire via Timika dan Makassar.
"Senjata api yang dibawa Bripka MJH itu dilengkapi dokumen. Jadi, tidak ada masalah saat diangkut dengan pesawat dari Jakarta hingga ke Nabire," kata Irjen Pol Waterpauw.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait