3 Kampung di Tembagapura Masih Dikuasai KKB, Warga Diminta Tetap Mengungsi di Timika

TIMIKA, iNews.id - Warga tiga kampung di Distrik Tembagapura yang mengungsi sejak awal Maret lalu, diminta tetap bertahan di Timika dan sekitarnya. Warga diharapkan bersabar untuk kembali ke kampung halaman mereka karena situasi keamanan yang belum kondusif.
Diketahui, lebih dari 1.000 warga tiga kampung di Distrik Tembagapura itu mengungsi ke Timika dan sekitarnya sejak awal Maret lalu, yaitu Banti, Kimbeli, dan Opitawak. Mereka harus meninggalkan kampungnya karena beberapa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari wilayah pegunungan dipimpin komandan operasi Lekagak Telenggen tiba di wilayah Distrik Tembagapura pada tanggal 4 Februari 2020.
"Situasi keamanan di wilayah itu belum sepenuhnya kondusif," kata Komandan Kodim (Dandim) 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya di Timika, Jumat (21/8/2020).
Yoga mengharapkan warga tetap mengungsi di Timika dan tidak berupaya kembali dulu. Dia juga meminta kepada warga untuk menjaga iklim kondusif di tempat masing-masing. Warga jangan sampai melakukan kegiatan-kegiatan lain yang dapat membuat situasi menjadi tidak kondusif.
"Situasi keamanan di sana belum sepenuhnya aman karena masih ada kelompok separatis bersenjata," kata Letkol Yoga.
Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata juga mengimbau warga Distrik Tembagapura yang sementara mengungsi di Timika agar jangan segera kembali ke kampung halaman mereka. Situasi di wilayah Banti, Kimbeli, dan Opitawak belum sepenuhnya aman.
"Kami sarankan masyarakat untuk tidak naik ke Tembagapura karena kami belum bisa meyakinkan seluruh wilayah di sana sudah aman," kata Era.
Aparat TNI dan Polri akan terus berupaya keras untuk menguasai kembali seluruh wilayah Distrik Tembagapura dari pendudukan KKB. Dia khawatir pada saat masyarakat kembali ke sana, akan menjadi tameng KKB. Karena itu, aparat TNI dan Polri melakukan penegakan hukum.
"Bisa saja masyarakat yang menjadi korban. Doakan aparat TNI dan Polri bisa secepatnya kembali mengamankan wilayah tersebut, terutama sekarang yang belum kami kuasai sepenuhnya di wilayah Aroanop, Kampung Baluni dan Jagamin," kata Era.
Saat ini aparat TNI dan Polri di Mimika terus meningkatkan kesiapsiagaan, terutama pascaoperasi penegakkan hukum yang menewaskan salah satu pimpinan KKB Kali Kopi Hengky Wanmang pada hari Minggu (16/8/2020).
Kapolres menegaskan operasi penegakan hukum itu merupakan operasi gabungan satuan tugas TNI dan Polri di wilayah Mimika, khususnya di wilayah Tembagapura.
Selain itu, Kapolres Mimika meminta dukungan warga masyarakat untuk bersama-sama seluruh unsur terkait lainnya menciptakan stabilitas keamanan yang kondusif di wilayah tersebut.
"Mari bersama-sama menciptakan rasa aman di Kabupaten Mimika, terutama di Kota Timika. Informasi dari masyarakat sangat berarti bagi kami untuk menjamin rasa aman seluruh masyarakat di wilayah Mimika," kata Era.
Editor: Maria Christina