5 Buah Khas Papua, Nomor 3 Jadi yang Terbesar di Dunia
2. Buah Merah

Buah merah (Pandanus conoideus atau red fruit) adalah salah satu tanaman endemik khas tanah Papua. Buah merah menjadi salah satu bioresource lokal dari di wilayah tersebut.
Seperti namanya, buah khas papua ini berwarna merah. Sementara bagian permukaannya mirip nangka dengan ukuran lonjong dan lancip diujung.
Selain sebagai bahan makanan, buah merah juga digunakan sebagai obat tradisional. Kandungan antioksidan yang tinggi menjadikan buah ini bermanfaat untuk mencegah kanker dan radang usus.
Tak hanya itu, buah asli Papua ini juga punya kandungan omega-3 dan 9, sehingga bisa mencegah penyakit hepatitis B. Sementara kandungan zat tekoferol alami pada buah ini juga bisa memperlancar peredaran darah, sehingga bisa untuk mencegah hipertensi.
3. Pisang Musa Ingens

Buah khas Papua berikutnya yakni pisang musa ingens. Jenis pisang satu ini merupakan yang terbesar di Indonesia bahkan dunia.
Bagaimana tidak, pisang musa ingens ini memiliki buah dengan panjang hingga 20 cm dengan ukuran buah diameter bisa 4-6 cm. Satu tandan pisang dapat memiliki berat sampai dengan 60 kilogram. Ukuran tandan seperti pisang umumnya dengan diameter sekitar 35-50 cm, panjang 70-80 cm.
Sedangkan pohonnya bisa mencapai tinggi 25 sampai 30 meter atau setara dengan 6 sampai 7 kali lipat pisang pada umumnya. Sementara ukuran buahnya juga melebihi kepalan tangan manusia dewasa.
Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manokwari pada situs Indonesiagoid menyebutkan, pisang raksasa yang ditemukan di Papua ini tumbuhan endemik dan memiliki nama latin Musa ingens atau Musa ingens NW Simmonds.
Pisang raksasa ini, pertama kali dikoleksi sebagai spesimen oleh Womersley JS dan Simmonds NW, pada 22 Desember 1954 di New Guinea. Pisang itu disimpan sebagai spirit colection pada Herbarium Kew Inggris.
Pelepah pada pohon pisang normal biasanya tidak lebih dari 2,5 meter, sedangkan musa igens memiliki panjang hingga lima meter dengan lebar sekitar satu meter. Warga setempat mengunakan daun pisang ini untuk atap rumah darurat di hutan, alas duduk, dan alas makanan. Sedangkan pelepah, katanya, untuk menyimpan hasil buruan atau hasil kebun.
Pisang raksasa musa ingens ini merupakan salah satu tanaman endemik Papua, yang sejauh ini baru ditemukan di Pegunungan Arfak Papua Barat dengan ketinggian 100 sampai 200 MDPL. Salah satu lokasi keberadaan pisang ini di Kampung Kwau, Distrik Mokwam, Kabupaten Manokwari, yang berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Arfak.
Editor: Ihya Ulumuddin