Cerita Komandan TNI Diadang 1.000 Pasukan Gaib Jawa Kuno, Langsung Lenyap dengan Istigfar

Ketika itu, Hanandjoeddin merasa saran tersebut tak masuk akal. Dia memilih mendatangi jembatan tersebut dengan anak buahnya. Suasana kian mencekam dan horor saat melewati Hutan Watulimo yang angker.
“Maaf, ndan (komandan) sebaiknya kita urungkan rencana malam ini,” ucap M Yahya, salah satu anak buah Hanandjoeddin.
Para anak buahnya mulai ketakutan karena hari mulai beranjak gelap.
“Kalau kalian takut, kembali saja ke markas. Biar saya sendiri yang pergi ke jembatan,” kata Hanandjoeddin.
Mendengar amarah komandannya, mereka pun tetap mengikuti Hanandjoeddin dari belakang. Namun seketika, mereka kabur karena melihat pasukan besar berbaris dengan bedil kuno.
Hanandjoeddin pada saat itu tidak sadar sudah ditinggal anak buahnya. Para prajurit yang begitu gagah dan pantang mundur sejengkal pun saat meladeni tentara Belanda, malah kabur saat diadang tentara berseragam militer Jawa kuno yang terkesan gaib.
Namun Hanandjoeddin tak gentar. Dia tetap meneruskan langkahnya dan tersadar sudah dikepung 1.000 pasukan gaib.
Kendati sempat merinding, Hanandjoeddin memberanikan diri berseru kepada pasukan gaib itu setelah sejenak beristighfar.
Editor: Donald Karouw