get app
inews
Aa Text
Read Next : Cetak Prajurit Tangguh, Akmil Buka Latihan Kader Pelatih Pencak Silat Militer 2025

Kisah Nyata Aksi Heroik Kopassus Merebut Irian Barat, Banyak Prajurit Gugur dan Hilang

Jumat, 28 Oktober 2022 - 14:21:00 WIT
Kisah Nyata Aksi Heroik Kopassus Merebut Irian Barat, Banyak Prajurit Gugur dan Hilang
Ilustrasi perjuangan TNI merebut Irian Barat yang kini menjadi Papua. (Foto : YouTube)

Saat operasi baru dimulai, Benny dikejutkan dengan siaran dari radio Australia yang menyiarkan ada tiga pesawat Hercules yang menerjunkan pasukan di Merauke. Bahkan, radio tersebut menyebutkan jumlah pasukan dan nama-nama pemimpinnya termasuk Benny Moerdani.

"Operasi rahasia ini bocor," kata Benny dalam buku berjudul 'Kopassus untuk Indonesia' Jilid II.

Perjalanan pasukan Naga menuju pusat pertahanan Belanda di Merauke menemui banyak rintangan. Tidak hanya alam tapi juga harus bertempur dengan Koninklijke Mariniers, pasukan elite Belanda. 

Salah satunya pertempuran yang terjadi 28 Juni 1962. Perahu motor dari pasukan Belanda tiba-tiba menyerang pasukan Benny Moerdani di Sungai Kumbai.

Dengan kesigapan dan pantang menyerah, Benny dan pasukannya memukul mundur dua perahu motor tersebut. Namun dua anggota Kopral Emin dan Prada Hardjito gugur saat terjadi kontak senjata. 

Sahabat dekat Benny Moerdani, Agus Hernoto, bahkan harus kehilangan kedua kakinya dalam operasi pembebasan tersebut. Agus mengalami cacat seumur hidup setelah kakinya diamputasi karena luka tembak.

Pertempuran demi pertempuran terus terjadi antara Pasukan Naga dengan tentara Belanda di belantara hutan Papua. Belanda ketika itu sempat mengumumkan untuk menangkap Kapten Benny Moerdani hidup atau mati dengan hadiah 500 gulden.

"Yang dipakai Benny strategi kucing. Kalau bertemu ya bertempur. Kalau tidak ya kucing-kucingan. Tujuan kami sebagai umpan supaya Belanda memecah konsentrasi pasukannya yang di Biak dan terbukti berhasil," kata Ben Mboi.

Operasi Naga berakhir dengan ditandai New York Agreement pada 15 Agustus 1962. Amerika Serikat memaksa Belanda menyerahkan Irian Barat ke Indonesia. Belanda menyerah karena menyadari tidak akan menang berperang melawan Indonesia.

Dari seluruh pasukan Naga yang diterjunkan, Kopassus mencatat delapan prajuritnya gugur karena jatuh di rawa, seorang terbunuh penduduk setempat, seorang gugur karena sakit serta tujuh lainnya hilang.

Sementara Ben Mboi menyebut, korban gugur Operasi Naga tercatat sebanyak 36 prajurit dan 20 orang hilang.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut