get app
inews
Aa Text
Read Next : Ini Dia Sosok Kopassus Bule yang Latih Pasukan TNI Perang di Segala Medan

Operasi Seroja bagi Luhut, Sangat Membekas Sekaligus Kenangan Pahit

Sabtu, 25 Desember 2021 - 07:02:00 WIT
Operasi Seroja bagi Luhut, Sangat Membekas Sekaligus Kenangan Pahit
Prajurit TNI gugur dalam Operasi Seroja di Timor Timur pada 1975. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Operasi Seroja Timor Timur pada 7 Desember 1975 sangat membekas sekaligus menjadi kenangan pahit bagi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan. Delapan prajurit Kopassus anak buahnya gugur ditembak kelompok bersenjata, yang membuatnya sedih hingga kini menjadi pengingat hati nuraninya untuk tidak berbuat korupsi atau mencuri uang negara.

Kepedihan hati Luhut muncul tatkala hadir di Markas Kopassus. Para pensiunan prajurit Kopassandha (kini Kopassus) yang turut dalam Operasi Seroja membuat upacara kecil untuk mengenang mereka yang wafat. Pada 2017, Luhut mengisahkan saat dirinya diminta memberikan sambutan. Di podium dia menatap semua yang hadir.

“Tiba-tiba saya teringat wajah-wajah anak buah saya yang gugur pada waktu itu. Hanya beberapa jam sebelumnya saya memberi semangat dan berbicara dengan mereka, tahu-tahu besoknya mereka sudah tidak bernyawa lagi. Sebanyak 8 orang anak buah saya langsung gugur sebagai syuhada. Belum lagi anggota Kopassandha dari kelompok lain,” tutur Luhut dalam akun Facebook miliknya, dikutip Jumat (9/7/2021).

Bagi Luhut, Operasi Seroja Timor Timur pada 7 Desember 1975 itu sangat membekas, sekaligus menjadi kenangan pahit. Pada momen yang seharusnya dia terjun dari pesawat Hercules dan bertempur bersama anak buahnya, namun keadaan darurat berkata lain. 

Luhut Binsar Pandjaitan semasa menjadi perwira Kopassandha (Kopassus) dan terlibat dalam Operasi Seroja di Timor Timur pada Desember 1975. (Foto: Facebook/Luhut Binsar Pandjaitan).
Luhut Binsar Pandjaitan semasa menjadi perwira Kopassandha (Kopassus) dan terlibat dalam Operasi Seroja di Timor Timur pada Desember 1975. (Foto: Facebook/Luhut Binsar Pandjaitan).

Detik-Detik Jelang Pertempuran Lewat tengah malam WIB atau dini hari Wita, 10 pesawat C-130 B Hercules lepas landas dari Iswahyudi terbang ke arah tenggara hingga sampai di selatan Pulau Jawa, terbang lurus dan melewati Bali bagian selatan. Di atas Pulau Alor, konvoi pesawat angkut berat itu menurunkan ketinggian terbang hingga menjadi 7.000 feet. 

“Bel pada ruang pesawat berdering pendek tiga kali dan lampu merah menyala di atas pintu sebagai tanda agar pasukan lintas udara berdiri,” ucapnya. 

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut