get app
inews
Aa Text
Read Next : Jejak Kejahatan Anggota KKB Iron Heluka, Pembakar Gedung Samsat Yahukimo

Perbedaan OPM dan KKB, Ini Penjelasan Tokoh Pemuda Papua

Jumat, 02 April 2021 - 16:25:00 WIT
Perbedaan OPM dan KKB, Ini Penjelasan Tokoh Pemuda Papua
Kelompok kriminal bersenjata pro OPM. (Foto: Istimewa).

JAYAPURA, iNews.id - Organisasi Papua Merdeka atau OPM dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dinilai berbeda. Meski sama-sama memperjuangkan separatisme, namun pola yang dipakainya tidak sama.

Tokoh pemuda Papua, Ali Kabiay, menyebut saat ini OPM sudah punah. Hanya tersisa KKB yang berjuang dengan aksi kekerasan.

"Pergerakan KKB yang lebih dominan melakukan kekerasan karena sudah terdesak," kata Ali Kabiay di Kota Jayapura, Jumat (2/4/2021).

Menurut dia, dulunya memang OPM sangat eksis melawan kedaulatan NKRI. Mereka menjangkiti pemikiran warga-warga di sepanjang pantai dan pesisir Papua agar mendukung kemerdekaan Bumi Cenderawasih.

Pergerakan OPM bermula pada 1963, dipimpin mantan Kepala Distrik Demta Jayapura, Aser Demotekay. Lalu muncul gerakan serupa di Manokwari pada 1964 digagas tokoh bernama Terianus Aronggear.

"Organisasi Terianus yang kemudian dikenal OPM. Lalu semakin dikenal pada 1965 lewat pemberontakan kelompok Permenas Ferry Awom di Manokwari," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, kata Ali Kabiay, pergolakan mulai luntur dengan sentuhan humanis pemerintah. Kesejahteraan masyarakat asli di wilayah pesisir Papua menjadi perhatian pemerintah.

"Banyak warga asli Papua yang diberikan kesempatan menjadi PNS, bahkan diberikan jabatan fungsional. Termasuk ikut mengabdi sebagai TNI-Polri," katanya.

Pemerintah juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para pemuda belajar dengan beasiswa. Hal inilah yang membuat banyak masyarakat asli Papua sukses di berbagai bidang hingga ke luar negeri.

"Belum lagi banyaknya infrastruktur dan pembangunan di Papua mulai dapat dinikmati masyarakat Papua," ujar Ali.

Ketika para pendahulu OPM meninggal, saat inilah organisasi tersebut mulai kendur hingga akhirnya punah. Sebab perjuangan orang-orang ini tidak lagi dilanjutkan oleh generasi setelahnya, termasuk di keluarga.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut