Sengketa Pilkada Nabire, Anton Toni Mote Dilantik sebagai Penjabat Bupati

JAYAPURA, iNews.id - Anton Toni Mote resmi dilantik sebagai Penjabat Bupati Nabire. Pelantikan ini untuk mengisi kekosongan jabatan kepala daerah karena ada sengketa Pilkada Serentak 2020 pada wilayah tersebut.

Pengambilan sumpah janji Penjabat Bupati Nabire dipimpin Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di Gedung Negara Jayapura, Senin (29/3/2021).

Baca Juga

Diperintahkan MK, KPU Nabire Persiapkan Pemungutan Suara Ulang di Seluruh TPS

Wagub mengatakan, penjabat yang baru dilantik sudah paham hanya akan menjalankan tugas selama sebulan. Namun dia akan menjabat seperti kepala daerah pada umumnya.

"Untuk itu, kami minta bagaimana menyukseskan pilkada, yaitu pemungutan suara ulang (PSU) di Kabupaten Nabire," katanya.

Baca Juga

DPT Pilkada Kabupaten Nabire Dinilai Tidak Valid, MK Perintahkan PSU di Seluruh TPS

Menurutnya, penjabat bupati juga diminta untuk berkoordinasi dengan baik kepada semua pihak. Dalam hal ini khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

"Meski KPU itu independen, namun koordinasi penting terkait data dan lain sebagainya," kata Klemen.

Baca Juga

Gempa Bumi M4,3 Guncang Nabire Papua, Berpusat di Darat

Dia menjelaskan, koordinasi dengan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah agar kondisi keamanan kondusif dan pilkada berjalan lancar.

Baca Juga

Perahu Dihantam Gelombang Tinggi, Warga di Nabire Jatuh dan Hilang di Laut

Sementara itu, Penjabat Bupati Nabire Anton Toni Mote mengatakan, setelah dilantik dia akan langsung menuju Nabire untuk mengagendakan apa saja yang akan dipersiapkan guna menyukseskan penyelenggaraan PSU di wilayah tersebut.

"Tugas kami yang utama sesuai dengan amanah Mahkamah Konstitusi (MK) melaksanakan rekapitulasi ulang untuk DPT perbaikan. Kemudian menyiapkan anggaran, menjadwalkan hingga pelaksanaan PSU," katanya.