Usai Pemakaman Jenazah Lukas Enembe, Situasi Jayapura Kembali Mencekam

JAYAPURA, iNews.id - Situasi Kota Jayapura kembali mencekam setelah pemakaman jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe. Jenazahnya dimakamkan di kediamannya, Koya Tengah Distrik Muara Tami, Jumat (29/12/2023).

Situasi mencekam dipicu berita bohong (hoaks) dan provokasi yang menyebar di media sosial buntut aksi anarkistis massa pengarak jenazah Lukas Enembe kemarin. Massa melakukan pelemparan hingga pembakaran Denkesyah Korem 172/PWY serta belasan ruko di sekitar lampu merah Waena Distrik Heram.

Baca Juga

9 Truk TNI Polri Dikerahkan untuk Masyarakat Kembali usai Hadiri Pemakaman Lukas Enembe

Tak henti di situ, massa juga merusak sejumlah bangunan di sepanjang pantai Holtekam, termasuk pasar buah milik masyarakat. Atas aksi-aksi anarkistis ini, massa lain  berharap tidak menjadi korban aksi massa pengantas jenazah Lukas Enembe. 

Selepas pemakaman jenazah Lukas Enembe, tadi pagi ribuan orang tertahan di kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah karena massa yang lain sedang berjalan untuk mengantisipasi kepulangan massa pengantar jenazah tersebut.

Baca Juga

Ricuh Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe, Kapolda Papua: 14 Orang Luka, 25 Rumah Rusak

Hingga malam ini, aksi siaga warga terjadi di beberapa lokasi, di wilayah Entrop Jayapura Selatan hingga Abepura.

Baca Juga

Ricuh Pengantaran Jenazah Lukas Enembe, Massa Rusak Bangunan sekitar Jembatan Merah Youtefa

Ratusan Brimob disiagakan di beberapa titik, seperti di Pertigaan Tanah Hitam Abepura, pertigaan Otonom, Pertigaan Brimob, Lingkaran Abepura, Waena hingga ke Batas Kota dan Sentani.

"Kami memilih bersiaga daripada menjadi sasaran anarkistis mereka (pengantar jenazah Lukas Enembe)," ujar warga yang enggan disebut namanya.

Aksi siaga warga juga diperkuat karena truk yang rencananya menjemput massa pengantar jenazah Lukas Enembe pulang. Sementara, truk yang memuat beberapa warga terperosok lalu menjadi sasaran amuk massa pengantar jenazah Lukas Enembe. 

Truk berwarna kuning tersebut dibakar massa pengantar jenazah Lukas Enembe. Atas kejadian ini, warga lain tambah emosi, personel dari Polda Papua berupaya untuk mencegah terjadinya konflik horizontal atas peristiwa ini.

Editor: Kurnia Illahi