Letjen TNI (Purn) Kemal Idris. (Foto: Istimewa)

Kata-kata sang istri membuat Kemal Idris tersadar. Dia mengaku saat itu sungguh-sungguh tercenung mendengar ucapan istrinya. Sebab, dia diingatkan pada suatu sikap dan prinsip yang dia jalani selama ini. Dia pun malu.

"Saya merasa malu. Saya insaf. Saya menyadari kekeliruan saya," katanya. 

Mata Kemal Idris akhirnya terbuka melihat kenyataan yang ada di sekeliling. Semangat barunya bangkit. Dia pun memutuskan untuk meninggalkan dunia judi.

"Saya berjanji tidak akan main judi lagi," ujarnya.

Saat itu, istrinya membantu menambah biaya rumah tangga dengan menjual koran bekas dan botol kepada tukang loak yang lewat di depan rumah.

Kemal Idris yang telah tersadar kemudian mulai mencurahkan perhatian untuk membaca buku mengisi waktu yang kosong. Dia berkeinginan meneruskan studi atas saran teman saya yang menjadi dosen di Seskoad dan Unpar Bandung, bahkan telah diterima di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI).

Lalu suatu hati, sebelum sempat mengikuti kuliah, utusan Soeharto, Kolonel Suwardoyo mendatanginya. Dia mendapat tawaran dari Soeharto yang berpangkat Mayjen dan menjabat Panglima Kostrad, untuk bergabung dengannya. 

"Pak Harto menanyakan apakah Pak Kemal bersedia bergabung ke Kostrad untuk menggantikan kedudukan Brigjen Rukman," kata Suwardoyo.


Editor : Maria Christina

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network