JAYAPURA, iNews.id - Pengangkatan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Dance Yulian Flassy sebagai Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua menimbulkan polemik. Tokoh pemuda mengajak masyarakat tidak terprovikasi dengan polemik yang masih bergulir.
Tokoh pemuda Papua, Ali Kabiay menilai penunjukan plh gubernur Papua sejatinya untuk membantu pelayanan pemerintahan sementara, bukan selamanya. Terlebih alasan pengangkatan Sekda Dance Yulian Flassy atas kondisi Gubernur Papua Lukas Enembe yang sementara menjalani perawatan akibat sakit di Singapura.
"Plh itu hanya jabatan sementara karena seorang kepala daerah berhalangan menjalankan pemerintahan, bukan mengkudeta Gubernur Papua Lukas Enembe dari jabatannya, yang definitif," katanya di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (26/6/2021).
Dia mengatakan, elite politik Papua jangan mempolitisasi keadaan ini. Banyak agenda penting yang harus diseriusi ke depan dan situasi keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas) harus dijaga baik.
"Sebagai anak muda dan OAP (orang asli Papua), kita harus cerdas dan bijak dalam menyikapi isu kekinian. Jangan mau terprovokasi dengan kepentingan segelintir orang sehingga kerukunan hidup yang telah terjaga jadi hancur dalam sekejap," ujarnya.
Menurut Kabiay, dari informasi dia peroleh, dengan menjabat plh gubernur Papua, sekretaris daerah yang melaksanakan tugas sehari-hari selama kepala daerah dan wakil kepala daerah secara bersamaan berhalangan sementara atau sedang menjalani masa tahanan.
"Nah, hal ini yang seharusnya dipahami oleh kita semua. Jangan hanya mendapatkan informasi lalu tidak dicek dan ricek, harus di-cross check lagi sehingga tidak terjerumus kepada keinginan sepihak oknum yang ingin ambil untung," katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait