Bentrokan Warga di Mimika Papua Tengah Dipicu Perselingkuhan

Upaya mediasi sempat dilakukan pada pukul 13.49 WIT dan kedua kelompok telah menandatangani surat pernyataan damai. Namun, suasana kembali memanas setelah sejumlah warga, termasuk anak-anak, melakukan provokasi dengan menembak batu menggunakan ketapel.
Akibatnya, aparat membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata dan melakukan swiping terhadap warga yang masih membawa panah dan busur. Polisi juga membongkar tenda-tenda yang didirikan di tengah area bentrokan.
“Pembongkaran dan pembakaran tenda dilakukan untuk mencegah warga kembali berkumpul dan memicu bentrok susulan. Kami juga menghimbau agar warga menyerahkan alat tajam atau panah yang masih disimpan,” ucapnya.
Polisi menegaskan akan menindak tegas setiap warga yang melakukan provokasi atau membawa senjata tajam sesuai dengan Undang-Undang Darurat, demi menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.
Editor: Kurnia Illahi