JAYAPURA, iNews.id – Tim dokter spesialis Rumah Sakit (RS) Mount Elisabeth Singapura kembali memeriksa kesehatan Gubernur Papua Luka Enembe. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di rumah dinas Koya, Jayapura, Minggu (30/10/2022).
Menurut Kepala IGD RS Dok Dua, Jayapura, Gabriel Matine, sebelum dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis Singapura, pihaknya telah mengambil darah Lukas Enembe dan menghidupkan alat-alat medis yang ada di samping kanan-kiri tempat tidur Gubernur.

Pengacara: Lukas Enembe Siap Diperiksa KPK di Jayapura
"Sudah diambil darahnya (Lukas Enembe) dan sampel darah sudah dibawa ke rumah sakit, untuk diperiksa, sedangkan hasilnya baru ketahuan pada sore hari," kata Gabriel dalam keterangan tertulisnya.
Selain darah, akan dicek juga rekam jantung, dan urine dari Gubernur Enembe. "Untuk pemeriksaan urine, tadi agak lama, mungkin karena Pak Gubernur kurang minum air putih," kata Gabriel.

12 Anggota Tim Kuasa Hukum Lukas Enembe Kumpul di Rumah Gubernur Papua, Bahas Apa?
Dia menjelaskan, untuk pemeriksaan darah, tercatat sudah tiga kali Gubernur diambil darah. Terlihat di samping tempat tidur Gubernur, alat seperti Devebilator, untuk pasien gagal jantung, alat rekam irama jantung, BCD monitor untuk mengukur tensi O2, dan irama jantung serta alat oksigen portable.
Tim dokter Singapura, tiba ke kediaman Lukas Enembe di Koya pada pukul 10.44 WIT. Ada tiga dokter spesialis yang datang dan masing-masing akan melakukan pemeriksaan terhadap Lukas Enembe selama kurang lebih satu 45 menit.
Begitu dokter spesialis Singapura datang, tim dokter segera menyiapkan hasil laboratorium untuk memudahkan pemeriksaan. Sampel urine yang diambil segera dibawa ke RS Dok Dua. Tiga dokter spesialis yang hadir, dr. Fransisko ahli ginjal asal Mexico, dr Ahmad Takur ahli neurologis dan syaraf, dr Patrick Chan ahli hati dan jantung, serta suster perawat Mardiana dari RS Mount Elisabeth Singapura. Terhitung dua jam pemeriksaan dilakukan mulai dari pukul 10.44 WIT hingga 14.05 WIT.
Menurut dokter pribadi Lukas Enembe, dr Anton Mote, pemeriksaan pada Minggu ini, merupakan pemeriksaan lanjutan. "Nanti akan ada pemeriksaan lanjutan karena Pak Gub masih dalam perawatan," kata Anton.
Dari hasil pemeriksaan dokter Singapura, untuk pengobatan penyakit stroke yang sudah empat kali dialami Lukas Enembe, perlu dilakukan fisioterapi.
Anggota THAGP, Petrus Bala Pattyona mengatakan, ada lima anggota tim hukum yang mendampingi Lukas Enembe, mereka adalah Stefanus Roy Rening, Petrus Bala Pattyona, Aloysius Renwarin, dan Petrus Jaru serta Antonius Eko Nugroho. "Kedatangan kami untuk menyaksikan pemeriksaan kesehatan dan mendampingi Pak Gub. Kami masih menunggu kedatangan tim dokter IDI dan dokter KPK,” katanya.
Diketahui, Gubernur Papua, telah dijadikan tersangka dalam Kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi berupa Penerimaan hadiah atau janji Lukas Enembe selaku Gubernur Papua Periode 2013 - 2018 dan 2018 - 2023 terkait pekerjaan atau proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua.
Penyidik KPK telah memanggil Lukas Enembde, namun Gubernur Papua, berhalangan hadir karena masih sakit.
Editor: Kastolani Marzuki













